
Senin, 11 Desember 2023, Universitas Brawijaya mengukuhkan Dr. Ir. Mohamad Fadjar, M.Sc sebagai Guru Besar bidang Bioteknologi Perikanan.
Bertempat di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya, pada acara pengukuhannya, beliau menyampaikan pidato ilmiah dengan judul Teknologi Si Hitam: Tinta Cumi-cumi (Loligo sp.) untuk Kesehatan Ikan dan Udang Budidaya.
Dalam paparannya, Prof. Fadjar menjelaskan teknologi Si Hitam ini merupakan pengembangan ekstrak tinta cumi-cumi (Loligo sp.) yang berasal dari limbah produk industri seafood yang efektif, murah dan aplikatif.
Si Hitam dirancang sebagai bahan perendam benih ikan atau udang yang terkena bakteri patogen, dengan dosis 265 ppm. Selain itu, teknologi ini juga digunakan sebagai campuran pakan udang dengan dosis 500 mg ekstrak tinta cumi-cumi/kg pakan. Keunggulan utama dari teknologi ini terletak pada kemampuannya meningkatkan nilai nutrisi pakan dan menghambat pembentukan biofilm, quorum sensing, serta pertumbuhan bakteri patogen pada budidaya ikan dan udang.
Teknologi ini memiliki potensi besar untuk menanggulangi serangan White Faeces Syndrome (WFS) dan Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) berkat kandungan betaine, asam sinamat, choline, dan 2-piperedinone dalam ekstrak tinta cumi-cumi. Selain itu, Si Hitam juga berperan sebagai immunostimulan pada udang vannamei (L. vannamei) dan berfungsi sebagai anti bakteri serta anti virus pada budidaya ikan air dan udang.
Meskipun memiliki berbagai keunggulan, teknologi Si Hitam juga memiliki kelemahan. Salah satunya adalah ketergantungan pada bahan baku cumi-cumi (Loligo sp.), yang dapat terpengaruh oleh cuaca atau musim. Saat cuaca buruk dan ombak besar, nelayan tidak dapat berlayar ke laut, mengakibatkan berkurangnya hasil tangkapan cumi-cumi dan mempengaruhi produksi tinta cumi-cumi sebagai bahan baku untuk ekstrak tinta cumi-cumi.
Dengan adanya ekstrak tinta cumi-cumi sebagai anti bakteri dan immunostimulan pada budidaya ikan dan udang, diharapkan dapat mengurangi dampak serangan patogen, mengurangi kematian pada ikan dan udang budidaya, serta meningkatkan produksi dan keberlanjutan akuakultur di Indonesia.
Pengukuhan Prof. Dr. Ir. Mohamad Fadjar, M.Sc tersebut menambah jumlah Guru Besar di FPIK UB menjadi 22 orang.