
Senin, 11 Desember 2023, Universitas Brawijaya mengukuhkan Dr. Ir. Hardoko, MS sebagai Guru Besar bidang Ilmu Pangan Fungsional Hasil Perikanan. Beliau dikukuhkan di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya.
Dalam prosesi pengukuhannya, Prof. Hardoko menyampaikan pidato ilmiah berjudul Mina Smart Sebagai Pangan Fungsional untuk Meningkatkan Kecerdasan.
Dalam paparannya, Prof. Hardoko menyebutkan bahwa selama ini minyak ikan dijadikan sebagai sumber gizi esensial dan pangan fungsional untuk kesehatan. Hal ini terkait dengan kandungan asam lemak esensial asam arakidonat (AA), asam eikosapentaenoat (EPA) dan dokosaheksaenoat (DHA) yang tidak ditemukan dalam minyak tumbuhan. Oleh sebab itu, Prof. Hardoko memanfaatkan kandungan DHA atau docosahexaenoic pada minyak ikan tuna. Kandungan DHA ini berperan untuk meningkatkan fungsi kognitif serta pembentukan otak. Secara spesifik minyak ikan tuna didominasi oleh DHA. Kandungan DHA ini juga mendominasi sel-sel otak manusia.
Adapun Mina merupakan kependekan dari minyak ikan tuna, sehingga Mina Smart diartikan sebagai minyak ikan tuna untuk meningkatkan kecerdasan.
Pada risetnya, Prof. Hardoko telah melakukan percobaan dengan menggunakan tikus. Dimana seekor tikus diberikan minyak kelapa sawit, sementara seekor tikus lainnya diberikan minyak ikan tuna. Dari hasil percobaan, diperoleh hasil bahwa tikus yang diberikan minyak ikan tuna memiliki kecerdasan lebih tinggi daripada tikus yang diberikan minyak kelapa. Hal ini dapat dilihat dari jumlah DHA yang tinggi pada tikus yang diberikan minyak ikan tuna.
Potensi pengembangan minyak ikan tuna sebagai sebagai pangan fungsional untuk peningkatan sumber daya manusia yang cerdas ini memiliki prospek tinggi. Terutama bahan baku ikan tuna yang berlimpah dan mudah didapatkan di wilayah laut Indonesia.
Mina Smart dapat digunakan sebagai alternatif untuk menekan stunting pada anak di Indonesia. Prof. Hardoko pun telah melakukan kerja sama dengan industri farmasi di Indonesia untuk menciptakan minyak ikan tuna dengan bentuk yang lebih mudah untuk dikonsumsi seperti dalam bentuk kapsul maupun sirup.
Pengukuhan Prof. Dr. Ir. Hardoko ini menambah total Guru Besar di FPIK UB menjadi 21 orang.