13 Mahasiswa FPIK yang tergabung dalam tim LKP2 (Lembaga Kajian Pengembangan Profesi) berhasil melakukan Pemberdayaan Kelompok Usaha Olahan Lele Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur melalui Diversifikasi Produk dan Online Marketing System Berbasis Industri 4.0.
Latar belakang dibuatnya sistem ini berdasarkan pengalaman bahwa masyarakat di Desa Pegelaran sering mengalami kesulitan dalam mengembangkan usaha lelenya akibat minimnya pengetahuan teknologi pengolahan ikan, khususnya ikan lele dan kurangnya informasi mengenai media promosi dan pemasaran, sehingga masyarakat Desa Pagelaran hanya mengandalkan hasil olahannya yaitu abon ikan lele dan pemasaran masih memakai jasa distributor.
Penerapan diversifikasi produk akhirnya menghasilkan produk-produk baru beru, seperti tahu bakso, bakso ikan, nugget dan siomay. Tim LKP2 yang diketuai oleh Mochamad Satria Ardiansyah (AP 2017) dan dibimbing oleh Dr. Sc. Asep Awaludin ini melakukan pelatihan-pelatihan kepada kelompok usaha dan masyakarat Desa Pegelaran. Selain itu, tim ini juga membuat online marketing system, supaya segmentasi pasar menjadi lebih luas.
Ide ini dihasilkan oleh tim PHBD (Program Hibah Bina Desa) FPIK UB, dan menjadi satu-satunya tim yang lolos pendanaan dari Kemenristekdikti 2019.
Foto bersama para pembicara dan penyelenggara ICSSM 2019
FPIK UB, FKIP Universitas Udayana, CRESOS dan Chiba University melalui Indonesia Joint Scientific Symposium (IJJSS) berkolaborasi menggelar International Conference on Sustainability Science and Management (ICSSM): Advanced Technology in Environmental Research.
Acara yang digelar di Bali pada 14-15 November 2019 itu membahas ancaman global di berbagai negara akibat perubahan iklim.
Dalam paparannya Prof. Hiraoki Kuze, Direktur Chiba University mengatakan pergeseran musim, kekeringan maupun banjir sangat berdampak pada sektor pertanian dan maritim.
Berbagai pendekatan teknologi dan saintifik multidisipliner diperlukan untuk mencari terobosan baru guna mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Sementara itu, Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, kepala Laboratorium Josaphat Microwave Remote Sensing Laboratory (JMRSL) Chiba University memaparkan mengenai pengembangan sistem CP-SAR yang dilakukan oleh laboratorium JMRSL sebagai terobosan baru dalam sistem penginderaan jauh untuk monitoring lingkungan dan kebencanaan.
Teknologi ini sedang dikembangkan oleh Prof. Josaphat dan tim JMRSL di Chiba University, Jepang.
Kegiatan ini diikuti oleh 200 peneliti dan akademisi yang berasal dari 13 negara. Sebanyak 6 pembicara utama dan 10 pembicara undangan dihadirkan pada kegiatan ini.
Berbagai hasil penelitian dari bidang teknik dan IT, kemaritiman, ilmu lingkungan dan ilmu sosial dipaparkan pada sesi paralel oleh peserta konferens selama 2 hari.
Selain itu, konferensi ini menghasilkan dua agenda utama yaitu penguatan kerjasama riset internasional antara Indonesia-Jepang serta terbentuknya Forum Riset Indonesia-Taiwan dengan 10 anggota yang terdiri dari Universitas, Lembaga Riset dan NGO.
Program Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya bermitra dengan Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang melalui Gerakan Pakan Mandiri (Gepari) sudah melakukan kegiatan pelatihan pembuatan formulasi pellet ikan dengan peserta 40 orang santri Pondok Pesantren yang di dampingi oleh Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si (Ketua), Dr. Ir. Yahya, MP., Dr. Eng. Denny Widya W., ST, MT dan Dr. Ir. Arning Wilujeng E., MS sebagai pemateri pelatihan Gepari pada Hari Sabtu 04 November 2019.
Kegiatan pelatihan pembuatan
pakan mandiri dilatar belakangi oleh kendala yang di hadapi oleh mitra. Unit usaha
agrokompleks di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh mulai dirintis dalam
pengembangan di sektor budidaya ikan air tawar mulai dari pemijahan, pembuatan
pellet/pakan mandiri sampai pembesaran ikan (lele, nila, dan patin). Potensi
permintaan pasar yang semakin tinggi untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi ikan di
wilayah Malang merupakan peluang bagi pesantren turut dalam bagian tersebut, secara
sosial kultural, respresentasi santri merupakan eksponen penting di dalam
realitas pemberdayaan, pembekalan jiwa
kewirausahaan sangat di perlukan dalam era industri 4.0. Keseimbangan antara
spiritual dan jiwa kewirausahaan menjadi bekal yang baik untuk pengaplikasian
ke masyarakat.
Usaha budidaya ikan air tawar yang sedang marak berkembang di seluruh
Indonesia, terdapat permasalahan pokok yang dialami oleh semua pembudidaya, salah
satu kelemahan penyusunan formulasi pakan ikan yang kurang mengoptimalkan
potensi bahan lokal, terutama limbah serta minimnya pengetahuan memformulasikan
pakan yang mengandung protein, lemak, serat, abu dan vitamin hal ini di
ungkapkan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Prof. Dr. Ir. Muhammad Bisri, MS. Harga pakan yang dibeli
dari pabrik oleh para pembudidaya melonjak naik dan mulai membebani keberlangsungan
sistem budidaya. Harga pakan yang naik mengurangi keuntungan atau laba bersih dapat mempengaruhi keberlangsungan budidaya, oleh karena itu diperlukan suatu inovasi baru gerakan pakan mandiri (Gepari) yang memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang lebih baik dengan harga yang jauh lebih terjangkau dan menumbuhkan keuntungan yang nyata.
Pelatihan Gepari dilakukan dengan berbagai tahapan antara lain menyiapkan bahan baku yang sudah dalam bentuk tepung, pelatihan perhitungan formulasi pakan, proses mixer/pencampuran komposisi bahan baku sampai proses cetak menggunakan mesin pelleting dan proses penjemuran, antusias santri Pondok Pesantren Bahrul Magfiroh terlihat dari semangat mengikuti tahap pelatihan sampai selesai. Permasalahan yang di alami oleh pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh mengenai formula pakan ikan dapat diatasi melalui gerakan pakan mandiri (Gepari) penerapan teknologi pellet ikan dengan memanfaatkan limbah peternakan, limbah sayuran yang belum teroptimalkan. Pemanfaatan limbah ini secara maksimal dapat memberikan hasil yang signifikan karena kandungan gizi dan nutrient yang memenuhi dengan konsep completed multiple waste inovatif yang solutif melalui Program Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya, maka kebutuhan pakan ikan untuk 52 kolam di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh akan terselesaikan.
Kamis, 05/12/2019 bertempat di auditorium lantai 8 gedung B Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, FPIK UB menerima kunjungan dari Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada. Sejumlah 36 mahasiswa, 10 dosen dan 3 tenaga kependidikan Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada berpartisipasi dalam kunjungan studi banding tersebut. Rombongan dari Jogjakarta ini diterima oleh jajaran dekanat, ketua jurusan, sekretaris jurusan, ketua program studi, laboran/plp dan BEM FPIK. Kegiatan dibuka oleh dekan FPIK UB, Prof. Happy Nursyam dilanjutkan sambutan oleh Ketua Departemen Perikanan UGM, Dr. Murwantoko didampingi oleh Sekretaris Dr. Eko Setyobudi. Acara diisi dengan pemaparan tata kelola kemahasiswaan yang disampaikan oleh staff ahli wakil dekan bidang kemahasiswaan, Angga Wira, MP. Dilanjutkan oleh Afif Ma’ruf selaku presiden BEM FPIK yang menjelaskan mengenai lembaga kedaulatan mahasiswa yang ada di FPIK UB.
Staff ahli Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Angga Wira, MP memberikan materi di kegiatan kunjungan
Ia menjelaskan ada empat lembaga mahasiswa diantaranya Eksekutif Mahasiswa (EM) sebagai lembaga tertinggi, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) yaitu wadah untuk menampung uneg-uneg mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berfokus pada kegiatan kemahasiswaan bekerjasama dengan UKM, serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) merupakan unit-unit mahasiswa sesuai dengan kegemaran masing-masing. Selain diskusi mengenai tata kelola kemahasiswaan, pada kegiatan kali ini juga dilakukan tukar pikiran dan pengalaman antar laboran FPIK dengan laboran departemen perikanan UGM. Kunjungan ini diharapkan, selain bertukar pikiran dan pengalaman, juga diharapkan mempererat kerjasama antara FPIK UB dengan Departemen Perikanan UGM.
Pertukaran cinderamata antara Departemen Perikanan UGM dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UB
Pertemuan Asosiasi Peneliti Indonesia Korea Selatan (APIK) dengan Presiden RI Joko Widodo
Busan, Korea Selatan (25/11/2019), dosen program studi Ilmu Kelautan FPIK UB, Ade Yamindago, S.Kel, MP, M.Sc menyampaikan pemaparan hasil penelitiannya pada acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 30th ASEAN-RoK Commemorative Summit yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.
Ade Yamindago, S.Kel, MP, M.Sc dalam keikutsertaannya di Pertemuan Asosiasi Peneliti Indonesia Korea Selatan (APIK)
Ade Yamindago, S.Kel, MP, M.Sc yang sedang menempuh pendidikan doktoral di University of Science and Technology (Korea Institute of Ocean Science and Technology) Korea Selatan, dalam kegiatan KTT 30th ASEAN-RoK Commemorative Summit memaparkan analisis dampak kontaminan baru nanopartikel dan obat-obatan pada hewan air yang mempengaruhi komposisi bakteria asosiasi dan hubungan antara organisme dan bakteri asosiasinya, gangguan fisiologis seperti kerusakan DNA dan protein, kematian sel, stress oxidative, stress endoplasma retikulum, infertilitas dan sex reversal yang berakibat pada penurunan kesehatan, kematian dan penurunan populasi hewan air.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 30th ASEAN-RoK Commemorative Summit adalah pertemuan antara ilmuwan peneliti Indonesia di Korea Selatan yang tergabung dalam Asosiasi Peneliti Indonesia di Korea Selatan (APIK).
Pada kegiatan ini dibahas mengenai tiga rekomendasi dari para ilmuwan peneliti Indonesia di Korea Selatan untuk percepatan kemajuan riset dan inovasi di Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 melalui pendirian Universitas Riset Nasional (URI), optimalisasi peran Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan kolaborasi antara universitas dan industri untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang unggul.
Prestasi membanggakan berhasil diraih mahasiswa Universitas Brawijaya di ajang The 5th UTU (Universitas Teuku Umar) Awards yang diselenggarakan di Meulaboh, 16/11/2019. Pada event nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Teuku Umar yang bekerjasama dengan KEMENRISTEKDIKTI ini, Universitas Brawijaya sekali lagi berhasil mempertahankan gelarnya sebagai juara umum.
Tim dari FPIK UB berhasil meraih juara pertama dalam kategori Produk Inovasi Berbasis Pertanian dan Perikanan. Tim yang terdiri dari Izzah Linatul Khariroh (BP 2017), Alvu Sya’ban Al Kareem (IK 2017) dan Naufal Abiyyu (BP 2016) menciptakan produk yang mereka sebut Vortine.
Vortine adalah produk keratin treatment untuk rambut dari bahan-bahan alami. Bahan dasar pembuatannya adalah bulu ayam kampung dan daun apu-apu air. Alasan dipakainya bahan-bahan tersebut, karena bulu ayam mengandung keratin yang sama dengan rambut manusia, sedangkan daun apu-apu air mengandung flavanoid dan terpenoid yang bermanfaat sebagai anti ketombe dan anti oksidan.
Proses pembuatan Vortine adalah bulu-bulu ayam dan daun apu-apu air dicuci bersih kemudian dikeringkan dan dilanjutkan dengan ektraksi dan maserasi. Produk ini sudah masuk uji coba di lab. kimia FMIPA UB untuk uji logam berat dan uji kandungan formalin di Dinas Kesehatan Kota Malang. Hasilnya, Vortine mengandung nol formalin dan kandungan logam beratnya dibawah ambang batas yang artinya aman untuk digunakan.
Vortine digunakan untuk meluruskan rambut seperti di salon-salon pada umumnya, akan tetapi Vortine lebih aman penggunaannya jika dibandingkan dengan produk impor konvensional yang menggunakan bahan kimia yang mengandung formalin.
Vortine merupakan produk modifikasi dari Provit, produk yang sebelumnya diperlombakan oleh mereka di ajang PIMNAS 2019. Jika Provit sudah memiliki hak paten, Vortine ini masih dalam tahap pengembangan dan sedang dalam tahap pengurusan hak paten. Sehingga, produk ini belum dapat dijual di pasaran.
Tim ini mengharapkan di masa mendatang, mereka bisa mengikuti pendanaan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) sehingga produk inovasi mereka bisa berkembang dan bermafaat bagi masyarakat.
Sorry, this entry is only available in Indonesian. For the sake of viewer convenience, the content is shown below in the alternative language. You may click the link to switch the active language.
Berikut ini kami umumkan Jadwal pengisian KRS Online (SIAM) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020 :
NO
ANGKATAN
TANGGAL
1
< 2015
6 – 17 Januari 2020
2
2016
9 – 17 Januari 2020
3
2017
10 – 17 Januari 2020
4
2018
11 – 17 Januari 2020
5
2019
Paket
KETERANGAN :
Mahasiswa memprogram KRS di SIAM sesuai jadwal di atas
Mata kuliah yang ditawarkan adalah sesuai dengan buku pedoman masing-masing angkatan
Untuk mata kuliah pilihan yang belum keluar di jadwal harap dikoordinir masing-masing angkatan untuk diajukan ke bagian akademik
Setiap mahasiswa diwajibkan konsultasi dengan Dosen PA dalam pemilihan mata kuliah yang diambil dan meminta validasi KRS
Mata kuliah yang belum divalidasi oleh Dosen PA tidak akan keluar di absen kuliah
Bagi mahasiswa yang ingin mengulang mata kuliah semester 1 dapat diambil pada waktu KPRS
KPRS (perubahan rencana studi/KRS) dilaksanakan tanggal 19 – 23 Agustus 2019
The Study Program of Aquaculture of the Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Brawijaya held an assessment process of the ASEAN University Network Quality Assurance (AUN-QA) which aims to obtain the international accreditation. The activity was held on February 10th-12th, 2020, in the Main Meeting Room, 2nd Floor, B Building FFMS UB.
Prof. Dr. Wyona Patalinghug from De La Salle University Philippines and Asst. Prof. Dr. Pakorn Watanachaturaporn from King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang Bangkok were the assessors who assess the accreditation visitation process of the Study Program of Aquaculture of the Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Brawijaya.
This visitation was carried out to see whether Universitas Brawijaya, especially the Study Program of Aquaculture of Faculty of Fisheries and Marine Science, had run a program of improvement and reviewed existing facilities that were in accordance with the needs of students.
The Study Program of Aquaculture is one of 4 (four) study programs at Brawijaya University which were assessed in the 172th AUN-QA visitation activity.
AUN-QA is a program initiated by the ASEAN University Network that aims to harmonize and develop a quality assurance system so that higher education standards in ASEAN countries have increased. The expectation of the assessment conducted by AUN-QA can improve UB’s achievements in the eyes of the international world.
Sorry, this entry is only available in Indonesian. For the sake of viewer convenience, the content is shown below in the alternative language. You may click the link to switch the active language.
Penghargaan yang diterima FDS FPIK UB dari SSI Indonesia
Pencapaian yang membanggakan didapatkan oleh Fisheries Diving School (FDS) FPIK UB karena upayanya sebagai dive center yang tidak hanya mengeluarkan sertifikasi untuk selam saja, tetapi juga sertifikasi untuk pendidikan ekosistem dan survey ekologi. Karena itu, SSI (Scuba School International) Indonesia memberikan penghargaan kategori Excellence Ecology Training Centre Award kepada FDS FPIK UB.
FDS FPIK UB yang berafiliasi dengan SSI Indonesia ini sudah
menghasilkan 131 lisensi selam, yang sebagian besar adalah lisensi untuk Open Water Diver dan Try Scuba. Saat ini sudah ada 112 lisensi yang
sedang dalam proses masa pembelajaran, mayoritas untuk kelas Try Scuba. Program pelatihan lainnya yang juga
ditawarkan oleh FDS FPIK UB adalah Marine
Ecology, Shark Ecology, Sea Turtle Ecology, Wave, Tides, and Currents. Materi tersebut umumnya disampaikan sebagai
suplemen kepada akademisi, peneliti, birokrat dan juga masyarakat nelayan,
sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kondisi ekosistem di sebuah
wilayah.
Fisheries Diving School (FDS) FPIK UB adalah sekolah selam yang didirikan oleh FPIK UB sebagai fasilitas untuk mencetak sarjana perikanan dan kelautan dengan ketrampilan yang unggul dan berlisensi. Beberapa lembaga yang telah bekerja sama dengan FDS FPIK UB adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, PT. Bumi Suksesindo Indonesia dan PT LORAX. FDS FPIK UB juga turut berperan aktif mendukung kegiatan masyarakat di bidang kelautan dan seni salah satunya adalah dengan berkontribusi dalam penyelenggaraan Bangsring Underwater Festival (BUF) yang berupa monitoring ikan nemo selama 48 jam bersama masyarakat Bangsring Banyuwangi dan mendampingi masyarakat Bangsring dalam gelaran Gandrung Underwater.
Seluruh mahasiswa aktif Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya diwajibkan mengisikan formulir tersebut untuk keperluan pelaporan data mahasiswa di Forlap Dikti.
Diumumkan kepada seluruh mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, berdasarkan Surat Edaran Rektor NOMOR 2844/UN10/TU/2020 Tentang Pencegahan Penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Lingkungan Universitas Brawijaya, untuk tindakan preventif penyebaran corona (covid-19) di lingkup Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan menghimbau agar kegiatan penyelenggaraan kuliah dilakukan dengan sistem daring, dilakukan penundaan kegiatan praktikum serta pengumpulan mahasiswa dan dosen mulai hari Senin 16 Maret 2020.
Berikut ini adalah link tutorial mengenai penggunaan sistem E-Learning :
Berikut ini adalah Surat Edaran Rektor terbaru NOMOR 3018/UN10/HK.05.4/2020 tentang upaya peningkatan pencegahan infeksi corona virus disease (covid-19) di lingkungan Universitas Brawijaya.
Edaran mengenai rencana penerapan Permenristekdikti Nomor 59 Tahun 2018 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar, dan Tata Cara Penulisan Gelar yaitu penggunaan Penomoran ljazah Nasional (PIN) bagi seluruh lulusan UB dapat diunduh melalui tautan berikut ini:
Sehubungan dengan Surat Edaran Rektor Nomor 3049 Tentang Fasilitas Paket Kuota Khusus dari Telkomsel dan IM3 Ooredoo, diberitahukan kepada seluruh Sivitas Akademika, bahwa Universitas Brawijaya bekerjasama dengan Telkomsel dan IM3 Ooredoo memberikan paket kuota khusus 30 GB untuk menunjang pembelajaran daring dan bekerja dari rumah (Work from Home) dalam masa tanggap darurat terkait Corona Virus, Sivitas Akademika dapat mengaktifkan fasilitas tersebut yang berlaku selama 30 (tiga puluh hari) dengan cara:
Telkomsel: membeli paket “Bebas Akses Ilmupedia 30GB” melalui aplikasi “My Telkomsel” senilai Rp.0,- (nol rupiah). Panduan aktivasi paket ini dapat dilihat di sini.
IM3: Membeli paket “Belajar di Rumah Gratis Kuota 30 GB” melalui aplikasi “my IM3” senilai Rp. 0,- (nol rupiah). Panduan aktivasi paket ini dapat dilihat di sini.
Seluruh layanan pembelajaran daring dari masing-masing fakultas dalam domain ub.ac.id dapat bebas diakses menggunakan paket kuota khusus tersebut. Aplikasi khusus lain yang hanya dapat diakses secara lokal di kampus tetap dapat anda akses dari rumah dengan terlebih dahulu mengaktifkan VPN.