Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 tahun 2024 di seluruh negeri berlangsung dengan suasana yang berbeda dan menarik. Di tahun ini, seluruh sekolah, instansi swasta, dan pemerintah merayakan upacara bendera dengan menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Tradisi baru ini memberikan warna tersendiri dalam semarak kemerdekaan, mencerminkan keragaman budaya dan kekayaan tradisi bangsa.
Di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB), upacara bendera 17 Agustus dilaksanakan dengan penuh keistimewaan. Seluruh peserta upacara, termasuk pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan (tendik), mengenakan pakaian adat yang beraneka ragam dan penuh warna. Yang membuat perayaan ini semakin menarik adalah adanya berbagai lomba yang digelar setelah upacara pengibaran bendera. Lomba-lomba tersebut diselenggarakan di halaman FPIK UB bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI yang ke-79 pada 17 Agustus 2024, dengan partisipasi aktif dari seluruh civitas akademika FPIK, termasuk pimpinan, dosen, tendik, tenaga keamanan dan tenaga kebersihan.
Dengan tetap mengenakan pakaian adat lengkap, seluruh peserta turut memeriahkan berbagai lomba yang sarat makna. Setiap lomba tersebut memiliki filosofi yang mendalam, yaitu pentingnya kesabaran, kekompakan tim, dan ketelatenan dalam mencapai tujuan bersama. Melalui kegiatan ini, nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama tim ditekankan sebagai kunci utama dalam menghadapi tantangan, tidak hanya dalam lomba, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Yang lebih seru lagi, suasana kebersamaan terasa sangat hangat ketika pimpinan, dosen, tendik tenaga keamanan dan tenaga kebersihan berbaur tanpa sekat. Mereka bersaing dengan penuh canda tawa namun tetap menjunjung nilai sportifitas. Momen ini menjadi bukti bagaimana semangat kemerdekaan tidak hanya dirayakan dengan khidmat, tetapi juga dengan kebersamaan dan kekeluargaan yang erat, memperkuat ikatan antara seluruh civitas akademika FPIK UB.
Peringatan 17 Agustus di FPIK UB tahun ini bukan hanya sekadar mengenang sejarah, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat tali persaudaraan dengan semangat gotong royong dan kebhinekaan yang kental. [ALF]