Quantcast
Viewing all articles
Browse latest Browse all 452

Prof. Maftuch Terpilih sebagai Dekan FPIK UB 2021 – 2025

Malang – Prof. Maftuch kembali unggul dalam sidang pemilihan oleh Senat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) yang diadakan Jum’at (23/4/2021). Sebelumnya Prof. Maftuch juga unggul pada tahap penjaringan calon Dekan pada Senin (19/4/2021).

Sidang senat sebagai tahapan akhir pemilihan Calon Dekan FPIK UB dilaksanakan dengan dihadiri oleh 25 anggota Senat Fakultas untuk memutuskan bakal Dekan FPIK UB selanjutnya. Pada hasil voting 25 anggota Senat Fakultas memutuskan voting dengan hasil suara Prof. Maftuch mendapatkan 16 suara sedangkan Dr. Daduk Setyohadi mendapatkan 9 suara. Adapun sebagai saksi voting Senat Fakultas ini adalah Dr. Edi Susilo dan Dr. Guntur.

Berdasarkan hasil voting tersebut maka tahapan selanjutnya ialah Senat FPIK UB mengirimkan hasil perolehan tersebut kepada Rektor Universitas Brawijaya untuk diputuskan.

Dalam visi misinya yang telah disampaikan sebelumnya pada Jumat (9/4/2021), Prof. Maftuch bertekad menjadikan FPIK UB sebagai lembaga pendidikan berdaya saing internasional yang berketuhanan dan berwawasan kewirausahaan untuk peningkatan kesejahteraan bangsa melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk merealisasikan visi tersebut, terdapat tiga poin utama yang akan dilakukan, yaitu (1) menyelenggarakan pendidikan perikanan dan kelautan untuk menghasilkan lulusan yang profesional dan berwawasan kewirausahaan, (2) meningkatkan penelitian dan pengabdian di bidang perikanan dan kelautan yang berkualitas untuk penguatan pendidikan dan pembangunan bangsa, serta (3) memperkuat sistem tata kelola FPIK yang efisien dan adaptif terhadap perubahan kebijakan yang dinamis.

Dalam waktu dekat ini, Prof. Maftuch memiliki dua prioritas kegiatan utama. Kegiatan pertama adalah memperkuat koordinasi dan pemetaan untuk perencanaan program, melalui gathering berkala dengan unsur pimpinan kampus, Program Studi, Laboratorium dan unit-unit di FPIK UB. Goal dari kegiatan ini adalah untuk menjaring masukan untuk pembuatan perencanaan dan roadmap program kerja FPIK UB. Kegiatan kedua adalah melakukan benchmarking dan best practices tata kelola dengan fakultas lain, untuk meningkatkan kapasitas SDM FPIK UB, prestasi mahasiswa, CPL, pembekalan skill lulusan dan lainnya.

Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si lahir di Lamongan pada 25 Agustus 1966. Beliau menyelesaikan pendidikan S1 Program Studi Budidaya Perairan di Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya pada tahun 1991. Di tahun 2000, Prof. Maftuch menyelesaikan pendidikan S2 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada dengan mengambil Program Studi Biologi. Di tahun 2006 Prof. Maftuch menyelesaikan Pendidikan S3 di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dengan bidang spesialisasi Ilmu Kedokteran.
Pada tahun 2007-2009 beliau menjabat sebagai Ketua Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan FPIK UB. Di tahun yang sama beliau diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai Ketua Bidang Audit Internal Mutu Akademik PMJ Universitas Brawijaya tahun 2007-2008. Tak berhenti sampai disitu, pada tahun 2009-2010 beliau menjadi Staf Ahli Bidang Kelautan dan Perikanan Komisi IV DPR RI. Setelah itu, Prof. Maftuch diberikan kepercayaan untuk menjabat sebagai Sekretaris Program Magister dan Doktor FPIK UB pada tahun 2010. Selain itu, Prof. Maftuch juga menjabat sebagai Ketua Pusat Pelayanan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat LPPM UB tahun 2010-2014. Pada tahun 2014- 2018 Prof. Maftuch dipercaya untuk menjabat sebagai sekretaris LPPM UB. Sejak tahun 2018-2022 beliau menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Budidaya Perairan FPIK UB. Prof. Maftuch memiliki 28 Jurnal Internasional, 12 Jurnal Nasional Terakreditasi dan 2 Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi. Dengan banyaknya prestasi yang dimiliki oleh Prof. Maftuch tidak heran jika beliau diberikan beberapa tanda penghargaan seperti Sampoerna National Best Lecturer pada tahun 2007 oleh PT. HM Sampoerna, Penghargaan Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun oleh Kemendikbud di Tahun 2007, dan Paten Sederhana dengan Nomor Paten IDP000045252 oleh Kemenkumham pada 21 Maret 2017.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 452