Quantcast
Channel: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Viewing all articles
Browse latest Browse all 452

Inisiasi Konservasi Sawfish di Indonesia oleh Kolaborasi Mahasiswa IPB University dengan Mahasiswa Universitas Brawijaya

$
0
0

Banyaknya aktivitas manusia yang terus mengeksploitasi alam secara berlebihan menarik banyak agensi yang menginvestasikan sumber daya mereka ke dalam dunia konservasi. Konservasi sangat diperlukan sebagai langkah yang memastikan adanya sumberdaya alam atau habitat yang dilestarikan. Beberapa lembaga bahkan turut serta dalam mendukung pemuda untuk menjadi konservasionis, seperti Conservation Leadership Programme.

Conservation Leadership Programme (CLP) adalah program inisiatif dari tiga organisasi konservasi internasional, yaitu Birdlife International, Fauna & Flora International (FFI), dan Wildlife Conservation Society (WCS) untuk mendukung finansial kelompok dari berbagai negara untuk mengerjakan sebuah proyek konservasi yang diinisiasi oleh masing-masing kelompok.  Lewat bantuan program inilah, Sihar Silalahi (mahasiswa IPB University) menginisiasi Sawfish Project Indonesia (SPI).

Sawfish Project Indonesia merupakan salah satu proyek konservasi yang terpilih pada penerimaan penghargaan pendanaan CLP Future Conservationist Awards 2020. Penghargaan ini begitu bergengsi dan kompetitif, karena dari hampir 350 tim pendaftar di seluruh negara, hanya 19 tim yang berhasil terpilih untuk diberikan dana pelaksanaan proyek sebesar $15000. Sawfish Project Indonesia merupakan satu-satunya proyek dari Indonesia yang berhasil memenangkan penghargaan CLP di tahun 2020 dan menjadi satu dari hanya empat proyek yang dipilih dari kawasan Asia dan Pasifik. Proyek ini dipimpin oleh mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB University, Sihar Silalahi, dengan melibatkan rekan-rekannya yaitu Azizul Hakim dan Iis Susiani, dan alumni IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan yaitu Willy Anggraini. Proyek ini juga berkolaborasi dengan mahasiswa Ilmu Kelautan dari Universitas Brawijaya yaitu Dicky Dwi Nugroho.

Tim Sawfish Project Indonesia

Sawfish atau pari gergaji merupakan salah satu hewan yang paling terancam punah dari kelas hewan elasmobranchii. Sejumlah peneliti menyebutkan bahwa empat dari lima jenis pari gergaji yang ada di dunia terdapat di perairan Indonesia, namun hingga saat ini Indonesia belum menjadi negara prioritas untuk perlindungan konservasi pari gergaji secara global. Berdasarkan perjanjian perdangangan internasional “Convention International Trade in Endangered Species” (CITES), pari gergaji memiliki status Appendix I yang artinya sudah dilindungi dan dilarang dalam segala bentuk perdagangan internasional. Hal ini menjadi dasar bahwa proyek ini penting untuk dilakukan dalam upaya konservasi pari gergaji.

“Sebenarnya inisiator ide awal konservasi Sawfish itu dari Pak Dharmadi, peneliti dari Pusat Riset Perikanan KKP RI. Beliau telah melakukan banyak studi dasar untuk menilai di mana Sawfish ini ditemukan dan berapa banyak yang tersisa di Indonesia. Sekarang setelah kami mengetahui bahwa Sawfish sering menjadi tangkapan sampingan di Merauke, proyek ini mengusulkan kepada pemangku kepentingan konservasi global bahwa Indonesia memiliki wilayah potensial untuk menjadi tempat perlindungan Sawfish”, tutur Sihar selaku pemimpin Sawfish Project Indonesia.

Meski mengetahui wilayah sebaran tersisa dari Sawfish di Indonesia, kurangnya informasi dan penelitian terhadap spesies pari ini menjadi tantangan tersendiri untuk proyek ini jika dilakukan secara mandiri. Oleh sebab itu, perencanaan kolaborasi terus dilakukan dan menarik banyak minat serta antusiasme dari kalangan pemerintah maupun pelaku konservasi, diantaranya adalah Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PSPL) Sorong, Conservation International (CI), Wildlife Conservation Society (WCS), The Mobula Project dari Manta Trust, dan Oceanogen.

Program-program yang akan dilakukan oleh Sawfish Project Indonesia akan memiliki 2 pendekatan, yaitu secara sosial dan sains. Pendekatan sosial melibatkan survei nelayan harian untuk melihat di wilayah mana Sawfish biasa tertangkap, sosialisasi kepada sekolah dan Universitas di Merauke, dan program-program pelatihan bagi nelayan lokal.  Pendekatan sains akan menggunakan citizen science yang melibatkan para nelayan dan pengusaha perikanan di Merauke, pemasangan penanda satelit untuk melihat pergerakan dan mengetahui habitat kritis dari Sawfish serta aplikasi environmental DNA (eDNA) untuk mendeteksi dan memperkirakan kelimpahan relatif Sawfish di Perairan Merauke.

Sawfish Project Indonesia memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia secara umumnya dan warga lokal Merauke secara khusus tentang Sawfish dan pentingnya upaya perlindungan Sawfish di Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 452