Panduan penggunaan SIAM untuk orang tua dapat didownload dibawah ini :
Panduan Penggunaan SIAM Orang tua
Workshop Program Hibah Bina Desa (PHBD) FPIK UB

Acara Workshop Program Hibah Bina Desa (PHBD) FPIK UB diselenggarakan 09 Maret 2018 oleh SKM( Sekolah Kreativitas Mahasiswa) FPIK UB, merupakan salah satu kegiatan pengenalan pemberdayaan masyarakat kepada mahasiswa FPIK UB melalui Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis , Unit Kegiatan Mahasiswa, dan lembaga Lembaga yang ada di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelauatan Universitas Brawijaya. Tujuan dilaksanakanya acara ini adalah Mahasiswa Pelaksana PHBD mampu menumbuhkan rasa peduli dan kontribusi kepada masyarakat di desa agar terbangun desa yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera. Selain itu, Mahasiswa diharapkan mampu menemukan dan mengembangkan potensi yang sudah ada untuk diwujudkan menjadi kegiatan nyata atau mengembangkan kegiatan yang telah dirintis masyarakat menjadi lebih berkembang dan bermanfaat sehingga dapat mewujudkan ketahanan Nasional di Wilayah Republik Indonesia.
Acara dihadiri oleh perwakilan lembaga: BEM, SKM, HMP PSP, HMP BP, HIMATRIK, HIMALAYA, HIMASEKA, FISDIC, PESIAR, AL HISAF, FOKSI, FISHCO, FSR, MASCOTER, KMKK.
Pemateri 1: Bapak Sukandar MP.
Bedah buku Pemberdayaan Masyarakat
PHBD merupakan lembaga kemahasiswaan yang termaktub dalam SK. Pemberdayaan : upaya meningkatkan orang ( miskin, pengangguran, kelompok yang dimarginalkan, kelompok difabel, seni tradisional) untuk diberdayakan.
Kesimpulan: siapa butuh kelompok, siapa yg ingin berubah, siapa yang ingin melaksanakan, siapa yang merasa terpinggirkan, siapa yang ingin mengelola dan memanfaatkan.
Pemateri 2: Ibu Anik Martinah
Sosialisasi Program Organisasi Kemahasiswaan
2018 : Tema PHBD untuk negeri
PHBD hampir mirip dengan PKM M, dengan PKM K. Tahapan PHBD ada 3 Pra proposal, Proposal, Presentasi.
Bina desa merupakan sasaran bagi mahasiswa. Memberikan inovasi kepada masyarakat adalah dengan menyelami masyarakat, bukan diawali dengan sebuah teknologi. Karakter masyarakat harus dimiliki oleh mahasiswa berada dimana?. 4 pilar yang harus dimiliki mahasiswa: Academic knowledge, communication skill, management skill, skill of thinking.
Jangka waktu pelaksanaan: 6 bulan setelah kontrak. Merancang program supaya masyarakat mandiri.
Pemateri 3 : Imanuddin Rahman BP. 2015
Tips dan Trick untuk mendapatkan Pendanaan
PHBD: program yang merupakan cara mahasiswa menjadi manusia sejati yang selalu peduli dengan sosial. Ditujukan oleh mahasiswa untuk masyarakat.
Perbedaan PKM M: tahap seleksi full proposal, tidak ada hasil survei. PHBD: Tahap seleksi praproposal, ada hasil survei. Kunci : Mitra., penentuan judul (13-17 kata), buat istilah baru , gunakan kata yang baku.
BANGSRING UNDERWATER FESTIFAL 2018, AKSI TIM SELAM FPIK UB PADA ATRAKSI TARI BAWAH AIR DAN PEMECAHAN REKOR MURI
Tahun 2018 ini diselenggarakan kegiatan Bangsring Underwater (Bunder) Festival Ke-2, dengan highlight utama berupa atraksi tari gandrung bawah air dan pengamatan behavior ikan karang “nemo” atau clownfish selama 48 jam non-stop. Sebanyak total 96 penyelam berpartisipasi dalam kegiatan ini, terdiri dari kelompok nelayan setempat dan gabungan dari stakeholder. FPIK sendiri mengirimkan 48 personel penyelam untuk atraksi tari gandrung dan sebagai penyelam pendamping (buddies) pada kegiatan pemecahan rekor MURI. Tim ini dipimpin langsung oleh ketua FDS, Dr. DGR Wiadnya.


Rangkaian kegiatan BUF 2018 diawali dengan seremoni kegiatan berupa pemakaian omprok oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas kepada salah satu penari bawah air. Setelah itu, sebanyak 23 personel penyelam yang terdiri dari 12 penari, 8 pembawa umbul umbul dan 3 pemusik melakukan atraksi tari gandrung bawah air. Gemulai penari mengiringi musik yang dibawakan oleh penyelam, berlatar belakang terumbu karang dan ikan karang, tersaji dengan sangat indah, sebagai jawaban dari persiapan keras yang telah dilaksanakan selama dua bulan sebelum kegiatan. Sebagaimana diketahui, tidak mudah untuk melakukan gerakan terstruktur di bawah air, karena memerlukan ketrampilan selam yang baik, kemampuan untuk mempertahankan posisi dan beradaptasi dengan arus laut yang kencang. Selain itu, properti untuk atraksi juga dipersiapkan secara khusus, seperti penggunaan pemberat pada pakaian personel tari dan setup panggung yang dibuat sedemikian rupa agar tidak merusak habitat terumbu karang di area Bunder.

Acara hari pertama dari rangkaian BUF 2018 ini mendapat respon yang cukup positif dari berbagai pihak. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa kegiatan BUF 2018 ini bukan hanya memiliki nilai wisata, akan tetapi juga nilai edukasi dan konservasi yang tentunya akan semakin menarik minat wisatawan untuk datang menikmati laut dan panorama bawah air. Hal ini akan mendatangkan dampak positif bagi nelayan setempat selaku pengelola kawasan. Sementara Itu, Ikhwan Arif (Ketua Kelompok Nelayan KNIH Bangsring) menyampaikan bahwa kegiatan pengamatan nemo dilakukan untuk menunjukkan bahwa perairan Bunder masih dalam kondisi yang baik, karena keberadaan ikan karang ini mengindikasikan adanya habitat terumbu karang yang sehat. Baiknya kondisi terumbu karang pada area Bunder saat ini, merupakan kerja keras dari KNIH untuk melakukan kegiatan konservasi dan penanaman terumbu karang buatan selama kurun waktu 8 tahun ini. Kegiatan konservasi terumbu karang dan pengembangan wisata bahari di area Bunder selama ini didampingi langsung oleh tim FPIK UB yang diketuai oleh Ir. Sukandar. Diharapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin, sehingga dapat meningkatkan promosi wisata bahari Bunder, sekaligus sebagai kontribusi nyata dari FPIK UB untuk kegiatan konservasi dan pengembangan ekonomi berbasis jasa lingkungan melalui kegiatan wisata bahari. Untuk video acara bisa klik disini

Pendaftaran Semester Pendek 2017/2018
Bagi mahasiswa yang berminat mengikuti Semester Pendek (SP) tahun akademik 2017/2018 dapat mengisi Form Pendataan Minat Mata Kuliah SP melalui website fpik mulai tanggal 10-28 April 2018. Untuk informasi mengenai alur dan jadwal pendaftaran dapat dilihat dibawah ini :
Formulir Pendaftaran Semester Pendek TA. 2017/2018
Mahasiswa yang berminat mendaftar Semester Pendek dapat mengisi formulir dibawah ini :
LAPORAN LENGKAP BUF II 2018: Kiprah FPIK UB dalam Pemecahan Rekor MURI
Semenjak Tahun 2011, FPIK UB melalui Bapak Ir. Sukandar, MP telah secara aktif melakukan pendampingan pada Kelompok Nelayan Samudera Bhakti, Bangsring, Banyuwangi. Kelompok Samudera Bakti sendiri merupakan kelompok nalayan yang mulanya bekerja sebagai penangkap ikan hias. Dengan menurunnya kualitas habitat terumbu karang dan tangkap lebih (over-fishing), hasil tangkapan nelayan menurun. Nelayan menyadari bahwa sebagian dari kerusakan tersebut disebabkan oleh tingkah laku mereka. Sebagai usaha untuk menebus kesalahan masa lalu, kelompok nelayan sepakat untuk menyatakan perairan di depan desa mereka sebagai kawasan konservasi perairan. Hal ini dilakukan dengan menjaga dan melarang kegiatan penangkapan di dalam kawasan konservasi dan melakukan perbaikan habitat melalui penanaman terumbu karang buatan (transplantasi). Usaha ini mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas Perikanan dan Kelautan tingkat Provinsi Jawa Timur maupun Kabupaten Banyuwangi, akademisi dan Perguruan Tinggi, utamanya adalah FPIK UB, serta partner media. Secara bertahap, usaha tersebut menjadi contoh dan menumbuhkan mata pencaharian baru dalam kemasan eko-wisata bahari. Saat ini, kelompok nelayan Samudera Bakti sudah mengembangkan paket-paket tour termasuk: paket Pulau Tabuhan, paket Pulau Menjangan, snorkeling dan diving di sekitar rumah apung, canoe, maupun banana boat. Saat ini, 4 orang anggota kelompok telah tersertifikasi sebagai naturalist guide – usaha untuk menebus kesalahan masa lalu telah berbuah penghasilan baru dari kegiatan eko-wisata bahari.
Underwater Festival
Kabupaten Banyuwangi telah dan sedang mengembangkan potensi pariwisata sebagai salah satu sumber penghasilan Pemerintah Daerah dan masyarakat. Setiap tahun, Pemerintah Daerah melakukan Festival Banyuwangi, termasuk Underwater Festival yang dipusatkan di Desa Bangsring. Nelayan Samudera Bakti mengambil peran utama untuk terus memperkenalkan wisata bawah laut. Pengembangan atraksi wisata bawah laut dilakukan bersama mitra akademisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang. Keberhasilan dalam bidang konservasi dan pengembangan eko-wisata bahari ini telah mengantarkan kelompok untuk mendapatkan penghargaan predikat KALPATARU pada tahun 2017.
Rekor Dunia – Indonesia (MURI)
Pada tahun 2016, kelompok nelayan Samudera Bakti telah berhasil mencapai catatan Rekor Dunia –Indonesia (MURI), dengan didampingi oleh kelompok Acta Academica Synica, dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Pada tahun 2018, nelayan Samudera Bakti kembali mengajukan Rekor Dunia – Indonesia yang ke-2, dengan tema: pengamatan bawah laut oleh penyelam terbanyak.
Tarian Gandrung Bawah Laut
Kegiatan mencapai catatan Rekor Dunia – Indonesia (MURI) ini dimulai pada tanggal 4 April 2018, dibuka dengan tarian Gandrung Bawah Laut. Tarian Gandrung ini dipentaskan pada panggung anyaman bambu ukuran 7*14 m2. Gandrung ditarikan oleh 12 orang penari (penyelam) putri, 8 orang penari (penyelam) putra (penari bendera) dan 3 orang (penyelam) putra sebagai pemain musik.
Seluruh penari dan pemusik diawasi oleh 5 orang penyelam yang bertindak sebagai safety divers. Wartawan dari berbagai media mendapat ijin untuk melakukan dokumentasi dari luar panggung dan selalu berada di bawah arus.

Rekor Dunia – Indonesia: Pengamatan Bawah Laut oleh Penyelam Terbanyak
Kegiatan Rekor Dunia – Indonesia (MURI) 2018 ini dimulai pada tanggal 4 April 2018, tepat jam 10:00 WIB, bertempat di depan Rumah Apung nelayan Bangsring, Banyuwangi. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas ikan Nemo atau Clown Anemonefish, Amphiprion ocellaris (Cuvier, 1830) yang tinggal menetap pada bunga karang (Anemone).

Objek Pengamatan
Objek yang diamati dalam kegiatan Rekor Dunia – Indonesia ialah tingkah laku keluarga ikan Nemo yang tinggal pada Bunga Karang atau Anemone (Stichodactyla sp.). Ikan Nemo ialah jenis ikan hias pada terumbu karang yang hidupnya bersimbiosis dengan anemone, salah satu jenis binatang penghuni terumbu karang. Anemone selalu mengeluarkan racun untuk melindungi diri dan melemahkan atau membunuh mangsa sebelum dihisap. Sebaliknya, ikan Nemo sangat kebal dengan racun dari Anemone dan menggunakan Anemone sebagai rumah dan melindungi diri dari serangan predator. Keberadaan Nemo pada Anemone akan merangsang Anemone untuk secara spontan mengeluarkan racun secara terus menerus. Jika ada ikan yang tersengat (selain Nemo), dia akan lemah dan bisa dihisap sebagai makanan. Jadi Nemo dan Anemone ialah simbiosis dua spesies yang secara tidak sengaja saling menguntungkan.
Ikan Nemo merupakan spesies yang memiliki pasangan tetap, melahirkan anak antara 1 – 3 ekor. Induk betina akan selalu berada di dekat anaknya. Induk jantan kadang-kadang akan bergerak (berpindah sementara) ke Anemone terdekat untuk mencari makanan sambil mengawasi ikan betina beserta anaknya. Tingkah laku dan simbiosis dua spesies yang unik ini sangat menarik untuk diamati dan dipelajari. Hasil pengamatan bisa digunakan sebagai bahan informasi kepada nelayan dan masyarakat lainnya untuk lebih melindungi habitat terumbu karang.
Tata Urutan pengamatan
1) Lokasi dan objek pengamatan
Objek atau target pengamatan ialah ikan Nemo jenis Amphiprion ocellaris (Cuvier, 1830) pada dua bunga karang (Anemone) berdekatan yang terletak di samping Rumah Apung nelayan. Tempat ini sudah diberi tanda (pelampung dan bendera), sebagai tempat penyelam untuk turun. Lokasi pengamatan di bawah juga diberi tanda berupa tiga bolan kecil yang melingkari kedua Anemone.
2) Tim penyelamat
Setiap penyelam yang melakukan pengamatan akan diawasi oleh 2 orang free divers untuk menjaga keamanan, memberi arah, dan first aid jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tenaga free divers ini bertugas selama ± 4 jam, sebelum diganti oleh regu free divers lainnya.
3) Pengamatan ikan Nemo
Kegiatan pengamatan ikan Nemo ini dimulai tepat jam 10:00 WIB, mulai pada tanggal 4 April 2018. Pada jam 09:50WIB, dua orang penyelam sudah bersiap pada bendera. Penyelam pertama bertindak sebagai Pengamat Utama, sedangkan penyelam kedua bertindak sebagai Pendamping (buddy). Sebelum turun, masing-masing penyelam difoto oleh petugas yang mempersiapkan peralatan didarat.
Tepat jam 10:00 WIB, petugas timer di Rumah Apung memberikan tanda (sirene) agar kedua penyelam turun dan memulai pengamatan terhadap ikan Nemo. Penyelam pendamping membawa slate dan pensil. Melalui komunikasi bawah air, kedua penyelam membuat kesepakatan terkait diskripsi tingkah laku Nemo yang mereka amati selama 30 menit. Diskrispsi tersebut ditulis pada slate.
Pada jam 10:20 WIB penyelam utama kedua turun mendekatan bendera dan menunggu tanda dari timer di Rumah Apung. Tepat Jam 10:30, petugas timer memberi tanda (sirine) kepada penyelam utama ke-dua untuk turun menggantikan penyelam utama pertama. Setelah sampai pada lokasi, penyelam utama pertama bersalaman dengan penyelam pendamping dan naik ke atas permukaan (dibantu oleh tim penyelamat). Kegiatan pengematan selanjutnya dilakukan oleh penyelam utama kedua dan penyelam pendamping pertama selama 30 menit.
Pada jam 10:50 WIB, penyelam utama ke-tiga dan penyelam pendamping ke-dua bergerak menuju bendera. Tepat jam 11:00 WIB, kedua penyelam diminta turun untuk menggantikan penyelam utama ke-dua dan penyelam pendamping pertama. Setelah bersalaman dengan penyelam yang baru, kedua penyelam naik ke permukaan dengan membawa catatan diskripsi tingkah laku ikan Nemo selama 60 menit (masing-masing terbagi dalam 30 menit). Kegiatan ini terus berlangsung secara estafet selama 48 jam. Seluruh aktivitas pengamatan diakhiri pada jam 10:00 WIB, tanggal 6 April 2018, bertepatan dengan hari Nelayan.
4) Catatan dan dokumentasi
Foto dan identitas masing-masing penyelam semuanya dicatat oleh timer menggunakan catatan hard copy dan juga foto. Catatan diskripsi tingkah laku Nemo yang ditulis oleh penyelam difoto oleh petugas timer, selanjutnya dihapus untuk digunakan kembali oleh penyelam berikutnya. Dengan sistem ini, seluruh data penyelam dan catatan tingkah laku objek selalu terekam melalui camera foto.
5) Total penyelam utama
Pengamatan terhadap tingkah laku ikan Nemo secara keseluruhan dilakukan oleh 96 penyelam utama, masing-masing penyelam melakukan aktivitas selama 30 menit. Setiap penyelam utama didampingi oleh penyelam buddy (menyelam harus dilakukan secara berpasangan) yang masing-masing bertugas selama 60 menit. Namun penyelam pendamping (buddy) ini tidak diajukan dalam catatan Rekor Dunia – Indonesia (MURI). Dengan demikian, total jumlah penyelam yang melakukan pengamatan bawah air ialah sebanyak 96 orang.
-disusun oleh: Tim BUF II 2018/CSUD-
Formulir Jurusan (01-03-2018)
Untuk download formulir tentang jurusan sebagai berikut :
- Biodata Sarjana
- Daftar Hadir Dosen Pembimbing
- Daftar Riwayat Hidup
- Kartu Bimbingan Konsultasi
- Pengajuan Ujian Praktek Kerja Lapangan
- Pengajuan Ujian Tugas Akhir Skripsi
- Persyaratan Ujian Tugas Akhir
- Surat Keterangan Bebas Pinjam Alat dan Bahan Lab (01-03-2018)
- Tanda Bukti Penyerahan Laporan PKL – Skripsi
- Keterangan Lembar Pengesahan judul Skripsi
Info Jadwal Akademik

Info akademik
TOREHAN PRESTASI KONTINGEN FPIK PADA RECTOR CUP 2018

Tahun ini, kontingen FPIK untuk Rector Cup diperkuat oleh 16 tim, terdiri dari 4 tim untuk PKM-GT, serta masing-masing dua tim untuk PKM-KC, PKM-M, PKM-T, PKM-K, PKM-P SOSHUM dan PKM-P EKSAKTA. Mereka berkompetisi dengan total 205 tim dari seluruh peserta Rector Cup UB Tahun 2018, yang berlangsung pada hari Minggu, 15 April 2018. Hasil akhir yang didapatkan oleh kontingen Rector Cup FPIK UB Tahun 2018 adalah dua medali emas, tiga medali perak dan satu juara favorit. Perolehan ini menempatkan FPIK UB pada posisi empat klasemen akhir kompetisi. Medali emas didapatkan dari tim PKM M 1 dengan judul “Fajar Bengawan Sangkara Brantas: Dari Pokmaswas Untuk Bader Bang” dan tim PKM GT 1 dengan judul “X-Land:Eco-Dollar From 5,000 Small Islands of Nusantara”. Medali perak didapatkan dari tim PKM GT 2 dengan judul “Famousea-Pemanfaatan Wilayah Laut: sebagai Solusi Krisis Lahan di Daratan dalam Mencukupi Kebutuhan Pangan”, tim PKM K 2 dengan judul “BODY LOLI: Inovasi Produk Body Scrub Berbasis Tinta Cumi Untuk Kulit yang Lebih Sehat” dan tim PKM M2 dengan judul “DEWI RANI: Pengembangan Ranu Pani sebagai Desa Wisata Adat Tengger di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru”. Sementara itu, tim PKM KC 1 meraih juara favorit melalui inovasi teknologi dengan judul “MARIER (Marine Oil Sucker): Kerlip Nalar Menyerap Limbah Minyak di Pelabuhan untuk Mewujudkan Kehidupan Laut yang Lestari dan Berkelanjutan”. Apresiasi yang tinggi patut diberikan kepada seluruh tim dan instrumen pendukung kontingen Rector Cup FPIK UB, karena atas kerja keras yang dilakukan selama persiapan, FPIK UB senantiasa konsisten termasuk dalam jajaran papan atas pada setiap kompetisi Rector Cup Universitas Brawijaya.
Pengumpulan berkas kelengkapan Yudisium dan pelaksanaan Yudisium Semester Genap T.A. 2017/2018
Prosedur Daftar Ulang Semester Pendek T.A. 2017/2018
Berikut ini prosedur daftar ulang Semester Pendek Tahun Akademik 2017/2018 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
untuk KRS Semester Pendek Tahun Akademik 2017/2018 dapat di unduh dibawah ini.
Formulir Jurusan (01-03-2018)
Untuk download formulir tentang jurusan sebagai berikut :
- Biodata Sarjana
- Daftar Hadir Dosen Pembimbing
- Daftar Riwayat Hidup
- Kartu Bimbingan Konsultasi
- Pengajuan Ujian Praktek Kerja Lapangan
- Pengajuan Ujian Tugas Akhir Skripsi
- Persyaratan Ujian Tugas Akhir
- Surat Keterangan Bebas Pinjam Alat dan Bahan Lab (01-03-2018)
- Tanda Bukti Penyerahan Laporan PKL – Skripsi
- Keterangan Lembar Pengesahan judul Skripsi
- Data Ujian Skripsi dan Kelulusan Mahasiswa
Jadwal Kuliah Semester Pendek 2018
Akreditasi_2018
Selamat!
Enam Program Studi di FPIK berhasil menyabet predikat tertinggi pada Akreditasi BAN-PT Tahun 2018
Akreditasi Program Studi mencerminkan kualitas seluruh aspek akademik dan non akademik dari satu Program Studi. Sebanyak tujuh aspek penilaian akreditasi meliputi Visi Misi, tupoksi dan tata kelola, profil mahasiswa dan alumni, SDM dosen, kurikulum, keuangan dan sarpras serta kegiatan PPK (penelitian, pengabdian dan kerjasama). Sepanjang akhir Tahun 2017 sampai dengan tengah Tahun 2018 ini, telah dilaksanakan rangkaian kegiatan penilaian akreditasi oleh BAN-PT terhadap beberapa Program Studi S1 dan Magister yang berada di FPIK UB. Hasil yang sangat memuaskan didapatkan oleh masing-masing Program Studi tersebut, berupa predikat terbaik (Nilai A), sebagaimana daftar berikut ini:
| S1 Agrobisnis Perikanan | 865/SK/BANPT/Akred/S/III/2018 | A |
| S1 Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan | 866/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2018 | A |
| S1 Teknologi Hasil Perikanan | 1107/SK/BAN-PT/Akred/S/IV/2018 | A |
| S1 Budidaya Perairan | 3744/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2017 | A |
| S1 Ilmu Kelautan | A | |
| S2 Budidaya Perairan | 1132/SK/BAN-PT/Akred/M/IV/2018 | A |
Terkait capaian tersebut, Wakil Dekan I FPIK, Dr. Ir. Daduk Setyohadi, MP menyampaikan bahwa hasil tersebut merupakan kerja keras dari tim Ad hoc Akreditasi dari masing-masing Program Studi S1 dan S2, yang terdiri dari unsur pimpinan, dosen dan mahasiswa. Selama lebih dari dua bulan, tim tersebut melakukan penyusunan dokumen borang Program Studi (Buku 3A), dokumen borang Fakultas (Buku 3B) serta borang Evaluasi Diri. Selain itu, beliau mengapresiasi kegiatan visitasi akreditasi yang telah dilaksanakan dengan cukup baik, melibatkan seluruh civitas akademika FPIK, alumni dan stakeholder. Capaian ini diharapkan menjadi pemicu bagi institusi FPIK UB untuk lebih meningkatkan kualitas, menuju kampus perikanan dan kelautan yang berkualifikasi internasional.
FISHCO, Produk Olahan Katsuobushi Ikan Pari Kreasi Mahasiswa FPIK UB

Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik merupakan salah satu desa di daerah pesisir Jawa Timur dengan Ikan pari sebagai hasil komoditas utama masyarakatnya. Para nelayan mampu menghasilkan ikan pari dengan berat rata-rata 300 kg per harinya. Sayangnya hasil tangkapan tersebut biasanya langsung dijual ke pasaran dengan harga standar dalam bentuk olahan ikan asap saja, jelas Zahro. Sehingga hasil kekayaan alam sekitar belum mampu dinikmati secara maksimal oleh masyarakat Desa Randuboto dikarenakan masih banyaknya jumlah masyarakat tuna karya disekitarnya.
Beranjak dari permasalah tersebut, 5 mahasiswa Universitas Brawijaya yang berasal dari Gresik, antara lain Zahrotul Firdausi (Fakultas Teknologi Pertanian), Aizzatur Rohmah (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan), Ya’qub Al-Kindi (Fakultas Ilmu Komputer), M. Khaufillah (Fakultas Ilmu Komputer) dan Syarifah Rahmatal Alam (Fakultas Ilmu Budaya) menggagas sebuah program bernama FISHCO (Fisheries Cooperation) berbasis 3P (Pelatihan wirausaha produk katsuobushi, Pengelolaan Potensi SDA dan SDM serta Pengaplikasian digital marketing application).
Katsuobushi sendiri merupakan produk hasil olahan ikan yang dikeringkan hingga keras seperti kayu kemudian diserut. Produk ini biasanya sering dijumpai sebagai topping makanan. Adapun harga produk ini di pasaran juga terbilang cukup tinggi dikarenakan lama dan rumitnya proses pembuatan dan minimnya produsen yang tersedia. Hal tersebut menjadi peluang yang cukup besar bagi masyarakat Desa Randuboto untuk berwirausaha dan meminimalisir jumlah tuna karya di daerah tersebut. Selain itu, FISHCO juga memfasilitasi pemasaran produk katsuobushi melalui aplikasi online yang bernama FISHCO yang dilengkapi dengan fitur untuk diskusi didalamnya bagi para nelayan, melakukan pendampingan selama proses pembuatan katsuobushi, monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan kegiatan program. Atas kreativitas ini, tim FISCHO terpilih menjadi salah satu tim yang berhasil lolos dalam kegiatan PKM DIKTI Tahun 2018.

aplikasi online yang bernama FISHCO yang dilengkapi dengan fitur untuk diskusi didalamnya bagi para nelayan

Katsuobushi merupakan produk hasil olahan ikan yang dikeringkan hingga keras seperti kayu kemudian diserut
Registrasi Mahasiswa Lama Universitas Brawijaya Semester Ganjil 2018/2019
Pembekalan Dunia Kerja
Pembekalan dunia kerja bagi calon wisudawan dan wisudawati diselenggarakan pada tanggal 5 Juli 2018 oleh bagian Kemahasiswaan bertempat di gedung D lantai tiga Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pembekalan merupakan kegiatan pertama kali yg diselenggarakan oleh kemahasiswaan dan akan berlanjut ke angkatan berikutnya.pembekalan ini bertujuan supaya calon wisudawan dalam menghadapi tuntutan zaman bisa segera bekerja dan berwirausaha. Acara pembekalan tersebut menghadirkan nara sumber PT. Kencana Tiara Gemilang (PT. KTG) bahwa sebuah perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas. Maka dari itu soft skill dari peminat haruslah mumpuni dan juga proaktif di lingkungan kerja. Memaksimalkan kemampuan dan mempunyai ide yang beda maka ada peluang untuk direkrut perusahaan.
Now Open! Sertifikasi Selam FDS FPIK UB Cohort VI (Sept. 2019)
Kabar baik bagi yang hobi selam dan ingin mendapatkan sertifikasi selam internasional. Sekolah Selam FPIK UB, FDS (Fisheries Diving School) kembali membuka sertifikasi selam berlisensi SSI (Scuba School International) COHORT VI, pada Bulan September 2019. Dengan harga yang terjangkau, peserta sertifikasi akan mendapatkan paket sebagai berikut: (1) Membership SSI, (2) International digital diving license dari SSI, (3) Training dari instruktur selam (terdiri dari materi kelas, latihan kolam dan latihan perairan terbuka), (4) Pool ticket, (5) Snack, (6) Meals, (7) Homestay dan (8) dokumentasi underwater photo-video. Paket ini ditawarkan dengan harga terjangkau.
FDS sendiri memiliki 4 orang instruktur selam, terdiri dari 1 orang dosen FPIK dan 3 orang instruktur eksternal yang berasal dari DWI (Dive Wonderful Indonesia), WWF Indonesia dan Bangsring Underwater. Sejauh ini, FDS telah meluluskan 57 orang dari berbagai kategori (snorkeling, try scuba, open water, specialist, advance adventurer dan dive master). Selain itu, terdapat 26 orang yang masih dalam fase pendidikan untuk program sea turtle specialist dan try scuba.
Tertarik? Silakan daftar secepatnya melalui Imas DP (0896-7737-7774).
Info selengkapnya, kunjungi IG FDS [at] fdsub_official

Pengumuman Tahapan Ujian Disertasi
Team MSIPPRO Sabet Juara 1 IBCEx 2019
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) yang terdiri dari Annurfitri Febrianti, Zahrotul Firdaus, dan Muhammad Awaludin berhasil menyabet 1st Place kategori waste water treatment di ajang The International Biotechnology Competition and Exhibition (IBCEx) 2019 yang diselenggarakan oleh Bioprocess Engineering Students Society from Faculty of Chemical and Energy Engineering (FCEE) dan diikuti 114 peserta dari berbagai negara yang bertempat di Universiti Teknologi Malaysia (UTM) pada (5-6/04/2019).
Alat yang bernama MSIPPRO (Monitoring System with Integrated Parameter Program) ini berguna untuk mengukur kualitas air dengan menggunakan dua parameter yakni Ph dan suhu untuk mencegah penyakit WFD (White Faeces Diseases) atau penyakit kotoran putih. Penyakit WFD ini menyebabkan nafsu makan udang menurun, plankton drop dan pakan banyak tersisa. Lalu terlihat kotoran putih mengambang di petakan tambak budidaya. Kualitas air yang buruk akan memicu WFD, MSIPPRO merupakan solusi dalam membantu pencegahan penyakit WFD pada tambak tersebut.
MSIPPRO terdiri dari aplikasi yang terkoneksi dengan smartphone pemilik yang disertai dengan sensor,turbin, dan pompa air yang diletakkan dikolam tambak. Cara kerja MSIPPRO melalui sensor dan akan terhubung pada aplikasi smartphone yang berfungsi merecord perubahan Ph dan suhu berupa grafik dan angka secara real time per detik,sehingga fluktuasi kualitas air perdetik dapat terdeteksi melalui notifikasi aplikasi yang selanjutnya dilakukan penanganan oleh pemilik tambak.
“MSIPPRO dapat diterapkan pada semua jenis tambak tergantung setting pengkodingan sensor yang berbeda. Pada umumnya menggunakan nilai optimum sekitar 28-30˚C. Perawatannya setiap 3 hari sekali sensor harus dikalibrasi dan dibersihkan” jelas Fitti.
MSIPPRO telah memiliki draft paten dan lolos inovasi PKM Dikti hingga ke ajang PIMNAS 2018. Dibawah bimbingan Muhammad Fakhri, S.Pi., M.P. selaku dosen Biokimia Budidaya Perairan FPIK UB ini, MSIPPRO juga telah melalui serangkaian riset dan penerapan pada tambak udang vaname Desa Wedoro, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan. Kedepan Fitti dan tim merencakan komersialisasi produk MSIPPRO dengan dana investor dan juga dengan mengikuti program BIW (Badan Inkubator Wirausaha). (Vida/Vika)

credit: prasetya.ub.ac.id